Sabtu, 18 Agustus 2012

Endriartono: Indonesia butuhkan pemimpin tegas

AppId is over the quota
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Endriartono Sutarto. (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)

Dengan menjaga stabilitas keamanan dan menegakkan hukum secara tegas, maka pada akhirnya bisa mendorong masyarakat menjadi lebih sejahtera,"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto berpendapat bangsa Indonesia ke depan membutuhkan pemimpin yang mampu menjaga stabilitas keamanan dan menegakkan supremasi hukum secara tegas.

"Dengan menjaga stabilitas keamanan dan menegakkan hukum secara tegas, maka pada akhirnya bisa mendorong masyarakat menjadi lebih sejahtera," kata Endriartono Sutarto pada acara berbuka puasa bersama sekaligus peluncuran website pribadinya, di Jakarta, Selasa.

Hadir pada kesempatan tersebut, sejumlah tokoh masyarakat, purnawirawan perwira tinggi TNI dan pers.

Menurut Endriartono, penegakan hukum di Indonesia saat ini belum tegas dan masih kurang memiliki rasa keadilan.

Ia mencontoh, seseorang yang terbukti melakukan korupsi hingga ratusan miliar divonis dengan hukuman tiga tahun penjara, tapi dipotong remisi.

"Koruptor tersebut setelah bebas memiliki uang banyak, tapi rakyat miskin yang sudah bekerja keras tetap saja miskin," katanya.

Menurut dia, penegakan hukum harus tegas dan proporsional, tidak boleh pilih kasih.

Pelaku korupsi yang terbukti bersalah, menurut dia, selain divonis hukuman penjara juga hartanya hasil korupsinya disita sehingga turut merasakan hidup sederhana.

Endriartono juga menilai, pemimpin Indonesia ke depan tidak bisa hanya mengklaim pertumbuhan ekonomi secara makro pada tingkatan tertentu misalnya 6,5 persen, tapi tidak mencermati pertumbuhan ekonomi mikronya.

Dengan pertumbuhan ekonomi makro tersebut, kata dia, harus dicermati lebih jauh berapa banyak warga masyarakat yang menikmatinya.

"Jika yang menikmati baru segelintir orang itu namanya belum adil," katanya.

Endriartono menegaskan, calon pemimpin Indonesia mendatang harus mampu memimpin dan bisa menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia.

Ditanya, bagaimana tanggapannya terhadap nama-nama tokoh yang sudah disebut-sebut sebagai calon presiden, Endriartono enggan mengomentarinya.

"Saya tidak etis mengomentarinya, silakan saja rakyat yang memilih dengan pertimbangannya masing-masing," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Endriartono juga menyatakan gelisah melihat perkembangan bangsa Indonesia saat ini di mana kesenjangan sosial masyarakat tetap tinggi.

Karena itu, ia berusaha menyampaikan pikiran dan pandangannya soal bangsa dan negara melalui website pribadinya yang diharapkan dapat membuka wawasan dan memberikan pencerahan bagi masyatakat.
(R024/A013) Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Presiden bersilaturahmi dengan paskibrakaPresiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri silaturahmi dengan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di ...

Bupati Bojonegoro : Blok Cepu simpan potensi konflik sosial tinggiBupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto, menyatakan, proyek Blok Cepu di wilayahnya menyimpan potensi konflik sosial ...

ICW: penindakan korupsi kejagung jalan di tempatIndonesian Corruption Watch (ICW) menilai penindakan korupsi semasa kepemimpinan Jaksa Agung, Basrief Arief, jalan di ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar